Archive for 2011


Sebelum merakit sebuah PC pastikan peralatan yang dibutuhkan sudah tersedia, peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: obeng, tang, AVO meter (bila ada), solder, timah solder, isolasi, tali pengikat kabel dan buku catatan. Solder maupun AVO meter jarang dipakai apabila mempergunakan komponen yang masih baik. Pengukuran arus dan tegangan listrik hanya dilakukan apabila komponen yang digunakan adalah komponen bekas yang saya tidak ketahui apakah masih baik atau tidak. Saya tidak menggunakan AVO meter pada motherboard apabila motherboard masih baik, karena saya tidak tahu titik-titik mana yang merupakan titik ukur. Kecerobohan dalam hal ini bisa menimbulkan akibat fatal. Apabila saya mempergunakan komponen baru, saya tidak perlu melakukan pengukuran arus dan tegangan dengan AVO meter. AVO meter mungkin perlu dipergunakan hanya untuk mengetahui tegangan listrik dijala-jala listrik rumah saya saja. Saya sudah mengetahui dibagian power supply komputer (terdapat didalam casing/kotak komputernya) apakah sudah diatur pada skala tegangan yang sesuai dengan tegangan listrik ditempat saya/belum. Bila type power supply-nya tergolong type otomatik saya tidak perlu khawatir. Apabila power supply-nya tergolong semi otomatik, kemungkinan saya harus memindahkan posisi saklar pengatur tegangan keposisi tegangan yang sesuai dengan tegangan listrik ditempat saya.
Selanjutnya untuk merakit komputer personal saya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:


     Ambil motherboard dan letakan ketempat yang aman. Persiapkan peralatan dan buku manual dari masing komponen PC. Baut motherbooard dengan papan casing, sehingga akan lebih kuat dan aman.
2)      Memasang processor pada tempatnya (soket-nya) perhatikan tanda pada processor harus ditempatkan sesuai dengan tanda yang ada pada soket tersebut (tidak boleh terbalik). Mengunci tangkai pengunci yang biasanya terdapat disisi soket processor. Perhatikan kode titik/sisi processor yang bentuk miring merupakan petunjuk agar bagian processor itu dipasang pada bagian slot yang memiliki tanda sama. Membaca dengan baik manual processor dari pabriknya. Apabila saya kurang hati-hati/terbalik memasang processor ini bisa berakibat fatal. Bila ragu saat membeli motherboard saya tanyakan kepada penjualnya. Kemudian memasang kipas pendingin diatasnya. Pada produk processor terakhir sudah dilengkapi dengan kipas pendingin.
3)      Memasang memori RAM pada tempatnya dengan baik, lihat sudut memori yang biasanya berlekuk harus ditempatkan pada tempatnya secara hati-hati. Apabila saya terbalik memasangnya, maka memori akan sulit dimasukan. Pada jenis memori SDRAM, dudukan memori di motherboard memiliki pengunci yang akan bergerak mengunci bersamaan dengan masuknya memori kedalamnya.
4)      Memasukan motherboard kedalam cashing (kotak komputer), mengkaitkan pengait plastik yang biasa disediakan oleh pabrik cashing, kedalam lubang yang terdapat pada motherboard. Pada sudut yang memungkinkan saya tempatkan baut, baut motherboard tersebut pada cashing untuk menghindarkan terjadinya pergeseran motherboard pada waktu memindah2kan CPU. Hati-hati memindahkan motherboard pada cashing karena bentuknya tipis kecil dan memiliki rangkaian elektronik yang rumit.
5)      Memasang kabel khusus catu daya motherboard yang ada pada power supply (biasanya dituliskan P8 dan P9), kabel berwarna hitam dari kedua konektornya harus dipasang berdampingan. Apabila saya mempergunakan jenis motherboard jenis ATX, memasang kabel power khusus tersebut pada slot power khusus ATX yang terdapat pada motherboard tersebut.
6)      Memasang hard disk, floppy drive pada tempat yang telah dalam cashing CPU, mengencangkan dudukannya dengan baut secara hati-hati. Bila ada CD ROM drive, pasangkan pula alat ini secara hati-hati dan dikencangkan dengan baut. Perlu diperhatikan untuk CD-ROM dan hard disk jumper terpasang dengan benar, karena akan mengidentifikasikan sebagai master/slave, karena jika salah hard disk atau CD-ROM tidak akan terdeteksi.
                                         
7)      Menyambung kabel dari power supply ke slot power yang terdapat di hard disk, floppy drive, dan CD ROM drive. Perhatikan sudut konektor plastiknya pada kabel tersebut biasanya sudah dirancang pas sesuai dengan dududkan yang terdapat pada hard disk, floppy drive, atau CD ROM drive. Bila saya memasang konektor ini terbalik, maka pada saat saya memasukan konektor tersebut akan terasa sedikit sulit. Segeralah cabut konektornya dan masukan kembali pada posisi yang tepat.
8)      Menyambung kabel pita (kabel data) pada dudukan hard disk, floppy drive dan CD ROM drive. Kabel ini berfungsi untuk menghubungkan peralatan tersebut ke motherboard. Perhatikan sisi kabel berwarna merah harus ditempatkan pada kaki nomor satu (lihat keterangan yang dituliskan pada hard disk/floppy drive/CD ROM drive). Bila terbalik memasangkannya komputer tidak akan bekerja baik dan dapat merusak peralatan2 tersebut. Kabel yang terpasang ke floppy drive lebih sempit bila dibandingkan kabel penghubung hard disk ataupun CD ROM drive. Kabel penghubung hard disk dan CD ROM drive sama ukurannya. Untuk kabel pita strip merah pada pinggir kabel menandakan no.1
9)      Menyambung kabel dari floppy drive ke slot untuk floppy drive, demikian pula menyambungkan kabel dari hard disk ke slot IDE nomor 1, dan kabel dari CD ROM ke slot IDE nomor 2. Perhatikan juga agar sisi kabel berwarna merah harus menempati kaki nomor 1 pada tiap slot. Saya bisa melihat keterangan yang tertulis di motherboard ataupun di manual motherboard.
10)  Memasang VGA card pada slotnya, bila saya memiliki card dari jenis ISA, saya harus menempatkan card tersebut pada ISA slot bus di motherboard. Bila saya memiliki card VGA jenis PCI, saya harus memasang card tersebut pada slot bus PCI di motherboard. Tetapi jika VGA berupa VGA onboard, tinggal mengatur dalam BIOS.
11)  Memasang expansion card tambahan pada PCI maupun ISA. Expansion card dapat berupa LAN card sound card, TV tunner card , video capture, dll. Setelah itu mengencangkan dengan baut dengan dudukan cashing PC.
12)  Menghubungkan konektor kabel penghubung tombol “Reset” ke pin “Reset” yang terdapat pada motherboard. Hubungkan pula konektor kabel penghubung speaker ke pin bertuliskan speaker yang ada pada motherboard. Sering ditulis dengan kode LS. Beberapa cashing telah dilengkapi pula kabel lampu indikator berikut kabel penghubungnya lengkap dengan konektornya agar perakit komputer tinggal menghubungkan saja ke motherboard.
13)  Memasang kabel data dari monitor ke slot yang terdapat di carad VGA, perhatikan konektornya memiliki 3 deretan kaki yang tersusun rapi, dengan konektor berbentuk trapesium.            
14)  Memasang konektor keyboard ke slot keyboard yang terdapat di motherboard. Dan perangkat yang lain.
15)   Memasang kabel listrik (power) dari layar monitor ke slot power yang terdapat dibagian belakang power supply yang telah terpasang pada cashing CPU. Bila konektornya tidak cocok, saya dapat memasang kabel listrik tersebut ke jala2 listrik rumah saya. Saya akan membutuhkan T konektor untuk membagi listrik ke monitor dan CPU yang saya  rakit. Memasang kabel listrik untuk CPU ke slot yang terdapat pada power supply di bagian belakan cashing CPU.

perakitan komputer..

Posted by : Criter 0 Comments

D I O D A

Dioda adalah suatu komponen yang mengandung bahan semikonduktor, dimana dioda juga termasuk komponen-komponen yang terdiri dari 2 bahan elektroda yaitu anoda untuk bahan Positif & katoda untuk bahan negatif. Dalam operasinya, dioda akan bekerja hanya diberikan arus bolak balik (AC) & berfungsi sebagai penyearah. Selain daripada itu sifat dioda hanya dapat mengalirkan arus listrik hanya dalam satu arah saja, yaitu untuk anoda diberikan arus positif (+) & kutub katodanya dari seumber negatif (-), sedangkan bila kutub anoda diber (-) & kutub anodanya (+) maka dioda akan bersifat menyumbat atau menahan arus listrik.
Berdasarkan kegunaannya, dioda dapat dibagi menjadi dioda umum & dioda khusus. Yang dimaksud dengan dioda umum adalah dioda yang dipakai atau dioda yang dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian sederhana & biasanya berfungsi sebagai perata atau sebagai pembatas arus listrik. Dalam operasinya, dioda ini dapat bekerja bila diberi arus bolak balik atau arus searah. Arus listrik yang melewati dioda sebagian akan dilewatkan baik tegangan positif maupun negatif tergantung cara pemasangannya. Yang termasuk dioda umum diantaranya adalah :
Dioda Silikon : dioda ini berfungsi sebagai penyearah & banyak dipakai dalam rangkaian power supply. Dioda pada umumnya diberi tanda berupa gelang dengan maksud penunjukkan kutub katoda. Untuk jenis dioda yang dipakai pada power supply yang berdaya besar, biasanya harus dilengkapi dengan keeping pendingin yang dibuat dari bahan logam aluminium atau alloy. Keping pendingin ini berfungsi untuk menyerap panas yang akan dihasilkan dioda.
Dioda Germanium : jenis ini dapat dipakai sebagai detektor di dalam rangkaian pesawat penerima radio. Bentuknya kecil mirip resistor & diberi tanda gelang pada badannya yang menunjukkan tanda kutub katoda.
Dioda Rectifier : adalah suatu jenis dioda yang mampu dipergunakan pada arus & tegangan yang cukup tinggi, bentuknya mirip baut & dipasang langsung pada keeping pendingin. Dioda rectifier dirancang dengan konstruksi sedemikian rupa. Bagian anodanya terbungkus dengan logam & bagian katodanya dibuat mirip dengan baut. Sekaligus dilengkapi dengan mur yang dapat dipasang pada plat pendingin.
Dioda Selenium : disebut dioda selenium karena banyak terbuat dari selenium. Dioda ini memiliki keandalan yang tinggi & mampu dialiri tegangan arus listrik yang cukup tinggi. Biasanya dipergunakan sebagai perata dalam rangkaian power supply. Dioda selenium dirancang memiliki 4 kaki; 2 kaki diantaranya merupakan bagian inputnya tegangan arus AC & 2 kaki lainnya sebagai output yang diberi tanda (+) & (-) yang menghasilkan arus DC.
Dioda Kuprok : dioda kuprok dilengkapi dengan keeping-keping pendingin yang dibuat menjadi satu dengan dioda, fungsinya untuk menyerap panas yang dihasilkan dari dioda tersebut yang selanjutnya panas tersebut dialirkan menuju pendingin.
Sedangkan yang dimaksud dengan dioda khusus adalah dioda yang dalam pemakaiannya sangat luas & bervariasi. Maksudnya dioda ini yang dalam operasinya dapat bekerja bila diberi arus searah ini sama halnya yang khusus cuma tergantung dari teknik pemasangannya pada sebuah rangkaian dari dioda ini kita bisa temukan beberapa aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai sensor atau stabilizer. Yang termasuk dalam dioda khusus yaitu :
Dioda Zener : berfungsi sebagai pembatas tegangan. Biasa ditandai dengan nomor tipe & batas pemakaian tegangan listrik yang dikehendaki. Dalam operasinya dipergunakan sebagai stabilizer dalam rangkaian catu daya.
Dioda Diac : fungsinya sebagai pemicu atau mengendalikan tegangan yang diperuntukkan mensuplai komponen silicon kontrol dioda atau sebagai pengatur daya. Tegangan yang dikendalikan adalah tegangan arus bolak balik (AC)
Dioda Triac : kelebihannya yaitu tidak mengakibatkan gangguan frekuensi terhadap pesawat penerima. Komponen triac dalam pemakaian biasanya menghasilkan panas yang berlebihan sehingga diperlukan kepingan pendingin yang terbuat dari logam yang berfungsi untuk meredam panas.
Dioda Kapasitansi / Dioda Faraktor : dioda ini banyak digunakan dalam aplikasi frekuensi tinggi seperti radio, pesawat televise & pengendalian arus listrik. Prinsip dari dioda ini adalah jenis dioda yang dilengkapi dengan komponen kapasitor tersebut akan dimuati arus listrik & apabila ada arus yang mengalir melalui dioda tersebut.
Dioda Led : dioda ini memiliki 2 buah kaki berbentuk panjang & pendek untuk membedakan kutub anoda (pendek) & katoda (panjang). Dioda Led pada umumnya dipergunakan sebagai pengganti pilot lampu. Dioda led sebagai bahan dasar yang terbuat dari silicon.
Dioda Thyristor : berfungsi sebagai penyearah terkendali silicon. Thyristor berfungsi sebagai penyearah yang tegangannya dikontrol oleh tegangan pemicu yang diberikan pada terminal SCR. SCR pada umumnya dipakai sebagai sistem saklar catu daya arus bolak balik (AC), dengan tujuan agar dapat membatasi arus & tegangan yang dipakai suatu beban.
Dioda Photosel : prinsip kerjanya yaitu apabila terkena cahaya tahanannya akan berubah. Artinya, dioda ini berdasarkan intensitas cahaya yaitu nilai tahanannya akan berubah apabila kena cahaya & besarnya perubahan kapasitas sangan bergantung dari intensitas cahaya yang mengenai permukaan phosel tersebut. Pada umunya, photosel ini dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern yang biasanya dipergunakan sebagai sensor seperti rangkaian alarm.
Posted by : Criter 0 Comments

- Copyright © 2013 CRITER - Shingeki No Kyojin - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -